Pemasangan billboard adalah aktivitas yang memadukan unsur teknik konstruksi, pengelolaan proyek, dan manajemen risiko. Karena sifat pekerjaannya dilakukan di ruang terbuka, sering kali di tepi jalan raya, area komersial, bahkan di atas bangunan tinggi prosedur keselamatan kerja (safety procedure) menjadi aspek yang sangat krusial.
Kesalahan kecil dalam prosedur bisa menyebabkan kerugian besar, mulai dari cidera pekerja hingga kerusakan properti atau reputasi bisnis klien. Oleh karena itu, pemasangan billboard wajib mengikuti protokol safety yang sistematis dan sesuai standar industri.

Berikut ini adalah tahapan dan prosedur safety yang umumnya diterapkan saat pemasangan billboard profesional:
1. Survey Lokasi dan Analisis Risiko (Risk Assessment)
Langkah pertama adalah melakukan survei lokasi secara menyeluruh. Tim teknis akan mengidentifikasi:
- Kondisi lalu lintas di sekitar titik pemasangan
- Adanya kabel listrik udara atau bawah tanah
- Kontur tanah dan daya dukung pondasi
- Akses masuk kendaraan berat seperti crane dan alat angkut
Dari hasil survei ini, disusun:
- Rencana pemasangan
- Jalur kerja teknisi
- Jalur evakuasi
- Tindakan mitigasi jika terjadi kecelakaan
Output: Laporan tertulis analisis risiko & rencana pengendalian bahaya.
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Secara Lengkap dan Wajib
Setiap pekerja di lapangan wajib mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dengan pekerjaan masing-masing. APD ini mencakup:
- Helm proyek: Mencegah cedera kepala akibat benda jatuh
- Full body harness: Untuk pekerjaan di ketinggian (struktur lebih dari 2 meter)
- Sepatu safety: Melindungi dari benturan dan permukaan licin
- Sarung tangan & kacamata pelindung: Untuk menghindari luka saat pengelasan atau pemotongan besi
- Rompi reflektif: Memberikan visibilitas di lokasi ramai kendaraan
Tujuan: Mencegah kecelakaan dan menjaga keselamatan setiap individu di area kerja.
3. Pengamanan Area Kerja
Area pemasangan billboard harus disterilkan dari lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan umum. Langkah yang dilakukan antara lain:
- Memasang rambu-rambu peringatan dari jarak aman
- Membuat barikade dan pembatas kerja
- Menempatkan traffic cone di tepi jalan
- Melibatkan tim pengatur lalu lintas atau bekerja sama dengan kepolisian setempat (bila diperlukan)
- Menunjuk satu orang sebagai Safety Officer untuk memantau seluruh kegiatan dan memastikan SOP ditaati
Hasil: Area kerja aman, terkendali, dan terhindar dari gangguan eksternal.
4. Pemeriksaan Alat Berat dan Perlengkapan Pendukung
Sebelum pemasangan dimulai, semua peralatan dan alat berat wajib melewati tahap inspeksi:
- Crane: Dicek tekanan hidrolik, kondisi sling, dan stabilitas penempatan
- Scaffold: Dipastikan kokoh, tidak bergoyang, dan dipasang pengaman di tiap tingkatan
- Genset dan kabel listrik: Harus memiliki sistem grounding dan tidak ada sambungan terbuka
- Mesin las dan bor listrik: Dicek kabel, konektor, dan kekuatan arus listrik
Catatan: Alat yang tidak lolos pengecekan tidak boleh digunakan di lapangan.
5. Briefing Pra-Kerja
Setiap hari sebelum kegiatan dimulai, diadakan briefing singkat oleh mandor atau safety officer. Tujuannya:
- Menjelaskan tugas harian masing-masing personel
- Memberikan arahan tentang area rawan bahaya
- Menyampaikan informasi cuaca, status alat, dan tindakan darurat
Manfaat: Semua kru bekerja dengan pemahaman yang sama dan siap menghadapi potensi bahaya.
6. Pemasangan Struktur Secara Bertahap dan Terstruktur
Pemasangan dilakukan secara bertahap agar setiap bagian dapat dipastikan kekuatannya:
- Tahap 1: Pondasi dan base plate dipasang dan diuji kekuatan
- Tahap 2: Rangka tiang dan struktur atas diangkat menggunakan crane atau scaffold
- Tahap 3: Panel banner atau LED display dipasang terakhir, disesuaikan dengan arah angin dan keamanan teknis
Selama pekerjaan:
- Teknisi di ketinggian wajib menggunakan lifeline dan harness
- Semua komunikasi dilakukan lewat radio HT
- Aktivitas hanya dilakukan dalam jam operasional yang telah ditentukan
Aturan: Tidak boleh bekerja sendiri tanpa pengawasan dan tidak boleh melanjutkan pekerjaan saat cuaca ekstrem.
7. Inspeksi dan Pemeriksaan Akhir
Setelah pemasangan selesai, dilakukan pengecekan menyeluruh terhadap:
- Kekencangan baut dan mur
- Hasil pengelasan
- Kestabilan struktur terhadap guncangan atau angin
- Fungsi sistem listrik dan penerangan (jika ada)
Tim akan membuat:
- Berita acara pemasangan
- Checklist keselamatan
- Dokumentasi foto sebagai bukti penyelesaian
Tujuan: Memastikan billboard siap digunakan secara aman dan memenuhi standar teknis.
Kesimpulan
Billboard bukan sekadar media promosi, tapi juga struktur publik yang menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Karena itu, proses pemasangannya harus dilakukan dengan perencanaan matang, alat yang layak pakai, serta prosedur keselamatan yang ketat.
Vendor profesional tidak hanya memasang, tapi juga bertanggung jawab atas keamanan jangka panjang dari struktur yang dibangun. Inilah mengapa penerapan prosedur safety dalam pemasangan billboard harus menjadi standar mutlak, bukan opsi.


Belum ada komentar